Hukum Membuka Lembaran Alquran Dengan Air Ludah atau Air Liur.

Februari 13, 2018 Unknown 0 Comments


Image result for Alquran

Ada beberapa pendapat ulama yang berbeda dalam hal ini, baim secara indentifikasi ataupun struktural adab dan keadaan, diamana dasarnya alquran adalah sebuah kitab suci ummat muslimin, yang sudah sepatutnya dijaga dan di pelihara akan segala hal dan keadaannya, maka dalam hal ini al-Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam ِkitab Hawasyi Madaniyah menjelaskan tentang keharaman hal tersebut”

الحواشي المدنية /خ الاول/ص ١١٦
وفى فتاوي الشارح (يعنى ابن حجر) يحرم مس المصحف باصبع عليه ريق اذ يحرم ايصال شئ من البصاق الى شئ من اجزا المصحف الى ان قل. والكلام حيث كان على الاصبع ريق يلوث الورقة اما اذا جف الريق بحيث لاينفصل منه شئ يلوث الورقة فلا حرمة الخ اھ .

Artinya : Diharamkan menyentuh mushaf dengan tangan yang ada air ludahnya. Karena tidak diperbolehkan air ludah mengenai dari bagian-bagian mushaf. Keharaman yang tersebut di atas apabila tangan tersebut masih basah dengan air ludah hingga dapat membasahi mushaf. Namun, jika air ludah tersebut sudah kering dan tidak membasahi mushaf, maka tidak diharamkan menyentuh mushaf dengan tangan tersebut.
[Al- Hawasyi Madaniyah/juz 1/hal 116].

Demikian juga pendapat lain mengatakan Haram jika membasahi mushaf Al-qur'an, cek saja di Tarsyih 26 dan busral- karim juz 1 , hal- 28

Kemudian lain halnya masalah ini adanya khilaf,..
Dimana menurut Imam Ibnu Hajar tidak boleh, sedang menurut Imam Ramli boleh sebab asal bertujuan untuk mempermudah membukanya dan tidak ada maksud menghinanya.

وَفِي الْقَلْيُوبِيِّ عَلَى الْمَحَلِّيِّ يَجُوزُ مَا لَا يُشْعِرُ بِالْإِهَانَةِ كَالْبُصَاقِ عَلَى اللَّوْحِ لِمَحْوِهِ ؛ لِأَنَّهُ إعَانَةٌ ا هـ .

وَفِي فَتَاوَى الْجَمَالِ الرَّمْلِيِّ جَوَازُ ذَلِكَ حَيْثُ قُصِدَ بِهِ الْإِعَانَةُ عَلَى مَحْوِ الْكِتَابَةِ وَفِي فَتَاوَى الشَّارِحِ يَحْرُمُ مَسُّ الْمُصْحَفِ بِإِصْبَعٍ عَلَيْهِ رِيقٌ إذْ يَحْرُمُ إيصَالُ شَيْءٍ مِنْ الْبُصَاقِ إلَى شَيْءٍ مِنْ أَجْزَاءِ الْمُصْحَفِ

Dan didalam Kitab Qalyubi ala Al-mahalli dikatakan “Boleh membuka alQuran dengan jari yang diberi ludah asalkan tidak menimbulkan penghinaan karena dapat mempermudah, Sedang dalam Fatawy Al-jamaal Ar-ramli kebolehan tersebut bila bertujuan mempermudah membukanya.
Dalam Fataawa Assyaarih dijelaskan “Haram memegang mushaf dengan jemari yang dibasahi ludah karena HARAM hukumnya mendatangkan sesuatu dari ludah pada bagian sekecil apapun dari mushaf.  [Tuhfah Al-Muhtaaj II/150

Penulis dan Pengarang : Tgk.Zulfikar.H.Hasby Al'aqila

You Might Also Like

0 komentar: